Tidak bisa dipungkiri mobil yang sudah berumur diatas 1 tahun pasti akan mengalami penurunan performa, makanya perlu di lakukan service besar, atau setiap kilometer di atas 30.000km wajib di lakukan service besar.
berikut ini tahapan pelaksanaan service besar pada kendaraan mobil yang perlu kamu ketahui, beberapa poin dalam pelaksanaan service besar sebenarnya sudah mencakup tahapan pada saat dilakukan service ringan, namun tetap dilaksanakan agar pemeriksaan menyeluruh dapat terlaksana pada kendaraan mobil.
SERVICE BESAR
perlu dilakukan untuk jenis-jenis pekerjaan sebagai berikut :
1. Umum :
penggantian oli dan saringan oli
pembersihan atau penggantian saringan udara
pemeriksaan atau penggantian saluran dan saringan bahan bakar
pemeriksaan dan pembershian sistem ventilasi karter
pemeriksaan dan penyetelan sabuk penggerak
pemeriksaan dan penyetelan sabuk timing
pengencangan sekrum manifold buang
penyetelan celah katup
pemeriksaan kebocoran sistem pendinginan
pemeriksaan fungsi thermostat
2. Khusus Mesin Bensin
pengontrolan sistem advance pengapian
pemeriksaan keausan pada distributor
pemeriksaan danpembersihan bagian-bagian tegangan tinggi
pemerisaan danpenggantian busi jika perlu
pengetesan tekanan kompresi
pemeriksaan, penggantian, dan penyetelan kontak pemutus (platina)
penyetelan saat pengapian
pemeriksaan karburator dan kabel gas atau chuck
penyetelan idle dan pturan start dingin.
3. Khusus Mesin Diesel
penggantian saringan bahan bakar
penggantian sistem pemanas mula
pemeriksaan selang-selang vakum pada pompa injeksi
pengukuran nilai asap (gas buang)
4. Pemeriksaan kaki kaki
pemeriksaan dan penyetelan sistem penggerak kopling
pemeriksaan poros-poros penggerak
pemeriksaan pada kondisi knalpon dan pengikatannya
pemeriksaan suspensi dan sambungan kemudi
pemeriksaan peredam getaran
pemeriksaan kondisi hidrolik rem
pemeriksan, pembersihan dan penyetelan rem kaki
pemeriksaan dan penyetelan rem tangan
kontrol atau penyetelan bantalan roda
pemeriksaan dan penyetelan gigi kemudi
kontrol dan penyetelan toe in dan kelurusan roda kemudi
5.pemeriksaan dan pembersihan baterai dan terminalnya
pemeriksaaan sambungan kabel starter, generator, dan regulator
kontrol dan penyetelan lampu kepala
pemeriksaan sistem listrik
6.pembersihan kendaraan mobil luar dan dalam
penyetelan kaca spion dan jarum papan instrumen
pengisian kartu ganti oli
pengetesan jalan dan kontrol akhir
PELUMASAN MOBIL PADA SERVICE BESAR
bagian bagian yang akan diperhatikan dalam pelumasan mobil pada saat service besar adalah sebagai berikut :
1. pelumasan Suspensi dan sambungan kemudi pada :
sambungan bola pada suspensi depan
sambungan bola pada sambungan kemudi
tumpuan lengan idler (pada sambungan kemudi)
pegas daun (jika tidak terpasang pelat-pelat plastik)
2. pelumasan pada pemindah tenaga pada :
poros gardan (khusus untuk kendaraan dengan penggerak 4 roda /4WD, poros depan juga akan dilumasi garpu pembebas kopling
3. Pelumasan pada instrumen bodi kendaraan pada :
engsel dan kunci pada pintu-pintu, tutup mesin dan tutup belakang rel kursi unit pedal
4. pemeriksaan batas permukaan cairan pada:
hidrolik kopling
hidroulik rem
gigi kemudi
sistem transmisi
aksel (differensial)
oli motor
air pendingin
air wiper
elektrolit baterai
5. pemeriksaan perlengkapan standar pada :
lampu kota (senja)
lampu dekat
lampu jauh
lampu sen
lampu rem
lampu mundur
lampu nomor plat
lampu ruang penumpang
lampu penerangan papan instrumen di dashboard
lampu kontrol tekanan oli
lampu kontrol pengisian
lampu kontrol rem tangan
lampu kontrol lampu jauh
lampu kontrol tanda belok
instrumen temperatur motor
instrumen pengontrol bahan bakar
instruman / tuas penghapus kaca depan (semua kecepatan)
Motor air wipee kaca depan
klakson
6. Pemeriksaan Perlengkapan khusus pada :
lampu jauh tambahan
lampu kabut (optional kalo ada dipasang)
lampu ruang bagasi
lampu ruang motor (jika ada)
lampu kontrol pintu
penyala pintu
penyala rokok
ventilator (semua kecepatan
Air Conditioner
Pemanas kaca jendela belakang
penggerak listrik jendela pintu
jam pada dashboard
SISTEM SUSPENSI
Sistem suspensi terletak di antara bodi atau rangka dan roda-roda dan berfungsi menyerap kejutan-kejutan yang ditimbulkan oleh keadaan jalan, sehingga memberikan kenyamanan pengendara.
Pegas
Pegas berfungsi menyerap kejutan dari jalan dan getaran roda-roda agar tidak diteruskan ke bodi secara langsung,dan untuk mencegah daya cengkeram ban terhadap permukaan jalan.
Shock Absorber
Dalam menyerap kejutan-kejutan, pegas harus bekerja sama dengan Shock absorber, Tanpa shock absorber pegas akan bergetar naik turun lébih lama,dan Shock absorber mampu meredam
getaran pegas Seketika dan membuangnya menjadi energi panas.
Ball joint
Ball joint selain berfungsi sebagai sumbu putaran roda juga menerima beban vertikal maupun lateral,di dalam ball joint terdapat gemuk untuk melumasi bagian yang bergesekan,Pada setiap periode tertentu gemuk harus diganti.
Stabilizer bar
Stabilizer bar (batang penyetabil) berfungsi mengurangi kemiringan mobil akibat gaya sentrifugal pada saat mobil membelok,disamping itu juga untuk menambah daya jejak ban pada suspensi depan,stabllizer bar biasanya dipasang pada kedua lower arm melalui bantalan
karet dan linkage, Pada bagian tengah diikat ke rangka atau bodi
pada dua tempat melalui bushing.
Strut bar
Strut bar berfungsi untuk menahan lower arm agar tidak bergerak mundur pada saat menerima kejutan dari permukaan jalan yang tidak rata atau dorongan akibat terjadi pengereman.
Lateral control rod
komponen ini dipasang di antara poros penyangga (axel) dan bodi mobil. Fungsinya untuk menahan axel selalu pada posisinya bila menerima beban samping.
Model-model suspensi
Menurut konstruksinya ada dua modal utama suspensi, yaitu suspensi poros kaku dan suspensi bebas.
a.Suspensi poros kuku (suspensi rigid)
Semula semua suspensi mobil menggunakan model ini, bahkan sekarang pun masih banyak digunakan pada kendaraan berat. Poros kaku (yang tunggal) dihubungkan ke rangka atau bodi dengan pegas (pagas
daun atau pegas koil) dan shock absorber Jadi, tidak ada lengan-lengan
suspensi seperti pada suspensi independen.
b. Suspensi bebas (suspensi independen)
Biasanya suspensi independen ini digunakan pada roda mobil penumpang atau truk kecil. Tetapi sekarang suspensi bebas banyak digunakan juga pada roda belakang mobil penumpang.
Pada suspensi independen roda-roda kiri dan kanan tidak dihubungkan secara langsung pada poros tunggal. Kedua roda bergerak secara bebas tanpa saling mempengaruhi.
Dengan demikian, gangguan terhadap sebuah roda ditanggulangi hanya roda itu saja. Salah satu model suspensi independen ditunjukkan pada Pembongkaran/pemasangan kampas kopling.
KOMPONEN KOMPONEN UTAMA PADA MESIN (Engine)
Silinder terdapat pada blok mesin. Blok mesin biasanya terbuat dari besi cor kelabu. Karena besi cor kelabu memiliki daya tahan aus yang cukup baik.
Saluran air pendingin (water jacket) tercetak didalam blok mesin dan mengelilingi setiap silinder. Beberapa jenis mesin menggunakan cylinder liner yang di masukkan (pressed) ke dalam blok mesin, sehingga apabila aus dapat diganti. Sistem ini biasa disebut sistem wet liners (apabila dinding luar cylinder liner bersentuhan langsung dengan air pendingin) dan dry liners (apabila dinding luar cylinder liners tidak bersentuhan langsung dengan air pendingin). Paduan aluminium saat ini makin banyak digunakan sebagai bahan blok mesin, terutama untuk mesin-mesin yang berukuran kecil, dengan tujuan untuk mengurangi berat, sehingga akan diperoleh power to weight ratio yang baik.
Crankshaft (kruk as/poros engkol) biasanya terbuat dari steel forging (baja yang ditempa). Besi cor nodular juga dapat dipakai sebagai bahan crankshaft pada mesin-mesin tugas ringan. Crankshaft dipasang pada blok mesin dan disangga oleh main bearing. Jumlah main bearing maksimum adalah jumlah silinder + 1. Crankshaft memiliki poros-poros eksentrik, yang biasa disebut crank throw. Connecting rod (batang penghubung/stang seher) dipasang pada setiap crank throw. Pada setiap main bearing dan crankthrow dipasang journal bearing (metal) yang terbuat dari bronze, babbit, atau aluminium.
Crankcase (ruangan crankshaft) tertutup rapat pada bagian bawahnya oleh oil pan (karter) yang biasa terbuat dari aluminum cor atau plat baja yang dipress. Oil pan berfungsi sebagai penampung oli untuk sistem pelumasan.
Piston (torak) terbuat dari paduan aluminium, sedangkan pada mesin-mesin besar berkecepatan rendah biasanya terbuat dari besi cor. Piston berfungsi sebagai penyekat silinder sekaligus mentransmisikan tekanan gas hasil pembakaran ke crank throw dengan perantaraan connecting rod. Connecting rod biasanya terbuat dari baja atau material paduan lainnya (aluminium, titanium, dll). Connecting rod terpasang pada piston dengan perantaraan piston pin yang terbuat dari baja. Piston pin biasanya berlubang untuk mengurangi beratnya. Piston biasanya dilengkapi dengan ring piston yang berfungsi sebagai penyekat gas hasil pembakaran agar tidak bocor ke dalam crankcase sekaligus juga berfungsi sebagai pengatur aliran oli untuk melumasi dinding silinder.
Cylinder head (kepala silinder) berfungsi untuk menutup silinder, dan terbuat dari paduan aluminium atau besi cor. Cylinder head harus kuat dan kaku sehingga gaya-gaya dari gas hasil pembakaran yang beraksi ke cylinder head dapat didistribusikan secara merata ke blok mesin. Komponen-komponen cylinder head terdiri dari busi (untuk motor bensin) atau fuel injector (untuk motor diesel) dan komponen-komponen mekanisme katup.
Katup (valve) biasanya terbuat dari baja paduan yang ditempa (forged alloy steel) atau keramik (hasil pengembangan/penelitian insinyur-insinyur di mercedes benz). Pendinginan katup buang yang beroperasi pada temperatur sekitar 700° C dapat dicapai dengan mengisikan sodium pada lubang stem katup. Dengan proses evaporasi dan kondensasi sodium dapat menghantarkan panas dari kepala katup yang panas ke daerah stem katup yang lebih dingin. Stem katup bergerak naik turun di dalam valve guide (bushing katup). Sebuah pegas katup dipasang pada setiap valve stem dengan menggunakan spring washer dan split keeper, yang berfungsi menahan katup agar tetap tertutup.
Camshaft (noken as/poros bubungan) terbuat dari besi cor atau baja tempa dan setiap cam berfungsi untuk membuka atau menutup katup. Permukaan cam biasanya dikeraskan agar ketahanan aus-nya meningkat. Untuk motor 4 langkah, kecepatan putar camshaft adalah setengah dari kecepatan putar crankshaft.
FUNGSI PELUMASAN PADA MESIN
Sistem Pelumasan engine seperti:
Karter atau panci oli
terletak pada bagian bawah engine untuk menyimpan oli yang diperlukan untuk pelumasanengine.Sebuah
Tutup pengisi oli
ketika dibuka, menyediakan sebuah ruang yang memungkinkan oli dapat dimasukankedalam engine.
Tongkat kedalaman
merupakan batang yang dapat dicabut dengan mudah yang digunakan untuk menjelaskanjumlah oli engine dengan benar.
Pompa oli
mensirkulasikan oli engine ke komponen-komponen engine untuk memberikan pelumasan kepadabagian-bagian yang bergerak sehingga mecegah keausan akibat gesekan.
Katup pembebas tekanan oli
memungkinkan takanan oli yang berlebihan untuk kembali ke panci oli, termasukketika engine dingin (oli pekat), untuk mengurangi kemungkinan kerusakan komponen-komponen sistem pelumasan.
Saringan oli
dipasangkan untuk menghalangi partikel-partikel kotoran terbawa masuk oleh oli engine yang dapat menimbulkan kerusakan engine.
Katup By-pass
dipasangkan yang memungkinkan oli tidak tersaring danmasuk ke engine dengan jalan pintas ketika saringan buntu/ penuh kotoran.
Indikator tekanan oli
dirancang untuk memberi sebuah peringatan jika tekanan oli pelumas turun dibawahtekanan yang diperlukan untuk kerja engine yang efektif.
Pendinginan oli
sesuatu yang dipasang untuk mendinginkan oli pelumas dengan memindahkan kelebihan panasdengan pendingin udara yang dilewatkan pada inti pendingin.
Katup Ventilasi Ruang Engkol
(Positif Crankcase Ventilation (PCV)) dirancang untuk membuang kebocoran asapyang dihasilkan oleh pembakaran-pembakaran yang masuk keruang engkol. Asap ini dihasilkan karena tekananpada engine yang meningkat, dihasilkan karena kebocoran perapat oli pada silinder.
Semoga bermanfaat.